Arsip

Archive for Januari, 2012

Bisnis alternatif anak kampus


Seputar bisnis alternatif anak kampus. Seorang anak kampus, alias mahasiswa, memiliki tugas utama adalah belajar dan menimba ilmu. Dan belajar tidak mutlak atau tidak harus belajar mata kuliah yang diajarkan dosen di kelas. Jadi, seorang anak kampus harus belajar apa saja? Banyak dong, belajar menjalani kehidupan sebenarnya, dan salah satunya belajar bisnis. Bisnis adalah salah satu elemen penting dalam hidup ini. Jadi anak kampus harus belajar bisnis, dan karena anak kampus, dia harus memberikan contoh cerminan anak muda yang progresif revolusioner, artinya anak kampus harus bisa memberikan solusi alternatif, sekaligus menarik. Seperti seorang mahasiswi yang menarik (lihat gambar). Maka belajarlah mencari binis alternatif, sesuai dengan judul artikel ini, bisnis alternatif anak kampus.

Apa yang dimaksud bisnis alternatif anak kampus? Simpel saja, anak kampus harus berani menggali ide-ide baru dalam bisnis. Bisa dalam aplikasi bisnisnya, bisa juga dalam teori bisnis. Tetapi yang paling bagus adalah aplikasi bisnis yang alternatif. Bagaimana kriteria bisnis alternatif anak kampus? Ini juga simpel kok. Intinya harus bisnis model baru, terobosan cara berbisnis, bisnis gaya baru dan tidak pernah dilakukan orang sebelumnya. Cara? Gampang saja. Salah satu ciri menemukan bisnis alternatif anak kampus adalah ketika kamu menemukan ide berbisnis dan kemudian kamu sendiri bilang, “Ah, tidak mungkin, mana ada bisnis seperti itu?”, atau ada teman kampus kamu juga komentar, “Siapa yang mau beli, gak mungkin ah!” .. dst, dst…nah! Selamat, berarti kamu telah mendapat ide cemerlang. sebuah ide bisnis alternatif anak kampus. Karena salah satu ciri bisnis alternatif adalah membuat hal tidak mungkin sebelumnya, menjadi mungkin setelah dilakukan.

Contoh Bisnis Alternatif anak kampus? Wah kalo disebutkan contohnya, bisa tidak alternatif lagi dong…:). Oke-lah, akan disebutkan contoh-contoh bisnis alternatif anak kampus, kamu boleh mengambil untuk jadi bisnis kamu di kampus atau di tempat kost.

1. Bisnis Konsultasi dan Perlindungan Tempat Kost. Ini termasuk bisnis di bidang jasa, yaitu jasa memberikan gambaran tempat kost di seputaran kampus buat teman kampus baru. Selain itu, bisnis ini pun bisa menjadi tempat curhat dan berlindung bagi mereka yang ada masalah di tempat kost. Misalnya masalah pembayaran uang kost, fasilitas kost atau suasana dalam kost. Bisnis ini memberi peluang keuntungan ganda, yaitu dari anak kampus baru yang menjadi klien dan dari pemilik tempat kost, mereka bisa beriklan di sini. Detail bisnis-nya, cari sendiri ya…

2. Bisnis Jasa Pencarian Pendamping Wisuda. Maaf ini bukan bisnis kontak jodoh atau bisnis yang berbau melanggar norma seperti bisnis wanita penghibur dan sebagainya. Memang resikonya adalah bisnis ini bisa dianggap sebagai jual beli wanita kampus, dan yang jelek lainnya, tetapi kamu harus siap untuk itu. Yang penting kamu tidak bisnis yang seperti itu. Jasa pencarian pendamping wisuda ini meliputi bisnis sewa orang tua (bapak ibu), dan sewa pendamping wisuda. Bisnis ini didasari dari pemikiran untuk membantu mereka yang orang tua-nya tinggal jauh di daerah dan tidak memiliki banyak uang untuk pergi menemani anaknya yang akan wisuda. Dan juga membantu mencari pasangan, bagi mereka yang belum memili calon pendamping hidup, pacar dan sebagainya. Tetapi bukan mencarikan jodoh lho..sekedar mendampingi selama wisuda saja. Kalaupun nanti berlanjut ke jenjang serius, tentu harus disyukuri. Detailnya, silakan digali sendiri…

3. Bisnis Persewaan Furniture Kost. Untuk melayani kebutuhan meja kursi dan sebagainya di tempat kost yang tidak menyediakan fasilitas tersebut. Karena kalau kita beli, maka setelah lulus pun kita biasanya bingung, mau diapakan perlengkapan meja kursi itu. Paling-paling dijual lagi kan? Atau dihadiahkan ke adik angkatan atau teman kampus lainnya. Nah, sedikit membuang uang kan? Makanya, biar lebih irit, teman kampus sewa saja.

4. Bisnis Hiburan di Kampus. Maksudnya, tidak semua anak kampus senang mengisi waktu kosong di kampus dengan hal positif, misalnya ke perpustakaan, olah raga, maen musik atau aktif di unit kegiatan kampus. Itu semua adalah kegiatan pengisi waktu luang selama di kampus yang bersifat positif kan? Nah, banyak juga yang tidak memiliki ide waktu kosongnya di kampus, karena tidak punya ketertarikan hal-hal tersebut. Cobalah manfaatkan model teman kampus yang seperti ini. Mereka yang setelah kuliah langsung pulang ke tempat kost, kemudian di tempat kost nyetel musik dan tidur atau malah ke hal-hal negatif, adalah sasaran bisnis ini. Tawari mereka untuk nonton DVD movie terbaru, di kampus atau sewa Playstation dan semuanya dilakukan di kampus. Daripada mereka pulang ke tempat kost, padahal, selang beberapa jam lagi mereka ada kuliah. Jadi sambil mengisi kekosongan itu, tawari jasa bisnis ini. Yakin deh, mereka akan tertarik. Apalagi kalau biayanya bisa patungan.

5. Bisnis Kaos Wisuda. Kembali ke topik bisnis seputar wisuda. Karena wisuda adalah momen terakhir teman kampus bergaul di kampus, maka tawarilah mereka, dengan kaos perpisahan. Detail silakan pikir sendirilah…Intinya, kaos wisuda bisa didesain khusus untuk fakultas atau jurusan tertentu, dan djual hanya saat wisuda. Jadi bikin saja stok terbatas. Desain harus unik, dan bisa dijadikan kenang-kenangan terakhir mereka di kampus. Oke, paham kan?

6. Bisnis cafe sarjana, yang hanya buka saat wisuda saja. Atau bisnis penitipan barang kost selama lebaran, bisnis makanan khas dari daerah, dst dll…banyak loh.

Itulah 5 (lima) contoh bisnis alternatif anak kampus yang mungkin bisa dijadikan pemicu bisnis yang lain bagi teman kampus sekalian. Semoga bisa bermanfaat. Think never think then you’ll get the gold!

Chapter Bisnis Ritel


Bisnis kecil-kecilan ala mahasiswa
Selagi kamu masih memiliki kemauan dan keberanian untuk merealisasikan impian-impian anda , maka tidak ada yang sulit bagi kamu . Apapun itu . Begitu bila kamu mau mewujudkan rencana-rencana bisnis kamu . Bisnis yang ingin saya bahas adalah bisnis kecil-kecilan yang sekiranya terjangkau dan mampu diaplikasikan oleh para mahasiswa . Untuk itu ,nanti saya kan banyak merekomendasikan kepada kalian bagi mahasiswa tentang bisnis kecil-kecilan yang sekiranya dapat kalian garap sebagai mahasiswa , tentu saja dengan cara yang mudah praktis , sekaligus aplikatif .
Namun , Sebelum kalian memutuskan bisnis-bisnis kecil-kecilan apa saja yang akan kamu lakukan ,maka ada baiknya kamu membuat sejumlah persiapan terlebih dulu . Misalnya saja , kamu bisa melakukan persiapan mental , perencanaan-perencanaan teknis , lobi ,negoisasi dengan jaringan pertemanan atau networking yang kamu miliki dan lain-lain sebagainya. Manfaatkan semua peluang dan potensi yang ada untuk merealisasikan rencana-rencana bisnis kamu .
Rekomendasi Bisnis-bisnis yang cocok untuk Mahasiswa


1. Rekomendasi pertama :Bisnis ritel
Bisnis Ritel ( Eceran) ini bisa jadi memang merupakan bisnis yanng palin populer dan paling mudah dilakukan oleh kalangan mahasiswa . Sebenarnya , bisnis-bisnis ritel semacam ini banyak sekali ragamnya . Namun , bisnis ritel yang sekarang ini sedang populer mungkin adalah usaha julan pulsa dan hp second atau bekas . hanya modal beberapa ratus ribu saja , kita bisa menjadi agen pulsa . anya butuh modal beberapa ratus ribu saja , kita bisa jual hp second .

Bisnis semacam ini menag sangat mudah , praktis dan aplikatif. Bisnis ini tidak terlalu menyita waktu ,tidak pula terlalu menguras tenaga dan pikiran . Kalau da yang beli pulsa , tinggal ditransfer , bayar dan sudah selesai .Kalau ada yang meminta hp second ,tinggal kita tunjukkan stok dagangan yang kita miliki . Kalau tertarik , tinggal bayar , kalau tidak tertarik , silakan cari ke tempat lain atau kita bisa mencoba membantunya mencarikannya .

Mungkin bisnis ritel kecil-kecilan ini memang terkesan mudah , simple ,dan sangat praktis . Pangsa pasar atau tingkat kebutuhan pulsa dan hp di kalangan mahasiswa maupun di kalangan masyarakat luas memang sudah sangat vital , telepon genggam hampi-hampis sudah menjadi sebuah barang kebutuhan pokok . Tentu saja saya juga merekomendasikan kepada kalian khususnya teman-teman mahasiswa untuk melakukan bisnis ini , apalagi pangsa pasar nya sudah jelas , tingkat kebutuhannya jelas , peminat atau calon pembelinya juga sudah sangat jelas .

Ringkasnya , Bisnis pulsa dan hp second ini memang menggiurkan . teramat mudah , simple , dan praktis . Ada pun tidak perlu tempat khusus ( counter) untuk melakukan bisnis ini .Toh , Kalian bisa menjadi “agen “ berjalan atau “toko” berjalan . Namun segala kemudahan dan kepraktisan itu juga memiliki titik kelemahannya ! kenapa bisa demikian ? Kemudahan-kemduahan dan kepraktisan-kepraktisan yang ditawarkan oleh bisnis ini justru akan mengundang banyak orang untuk berbondong-bondong menekuni bisnis ini , dan inilah letak kelemahan bisnis pulsa ini .

Dengan banyaknya peminat yang juga ingin melakukan bisnis ihni , maka hal ini sama halnya dengan mengundang banyak pemain lain yang juga ingin berbisnis pulsa dan hp second ini .Hal ini mengindikasikan adanya tingkat persaingan yang tinggi . Sering kita jumpai , kios pulsa dan telepon genggam bekas berdiri berdampingan seolah berebut pembeli . Apalagi hal ini kalau bukan namanya tingkat persaingan yang tinggi , sekaligus juga keras . Coba deh kamu perhatikan di tempat kosan kamu , atau dimana pun kaki kamu melangkah , kamu akan melihat begitu banyaknya tempat-tempat atau orang-orang yang berjualan pulsa dan hp second ini , minimal berjualan pulsa .

Namun , ada beberapa tempat yang rupanya masih luput dari dari maraknya bisnis ini . kalian penasaran dan ingin tahu dimana tempat-tempat yang belum banyak terjamah oleh bisnis ini ? Tempat yang masih tersisa dan lupt dari bisnis yang lagi amat popular ini sayang hanya beberapa tempat saja . Diantaranya adalah di hutan , areal persawahan , perkebunan , pinggir-pinggir sungai , ditengah lautan dan tempat-tempat yang masih tersisa dan luput dari bisnis ini saking maraknya .

Silakan kalian tertawa . Toh sebenarnya saya juga memang ingin mengajak kalian tertawa , atau minimal tersenytum itu artinya , bisnis ini sebenarnya sudah menjadi titik jenuh atau setidaknya hampir-hampir mendekati titik akhir karena saking banyaknya orang bermain dalam bisnis ini , maka artinya kalian sama halnya tengah menceburkan diri ke dalam tritik jenuh atau ke situasi yang hampir-hampir mendekati titik akhir-yang tentunya saja syarat sekali akan persaingan .

Karena resikonya ada ,maka solusinya tentu juga ada ! solusinya yaitu bahwa dalam menghadapi persaingan , baik bagi kamu yang berbisnis menjadi seorang “Agen” atau “toko” berjalan maupun yang memiliki counter sendiri , jangan memakai prinsip ekonomi mengambil barang ( Kulakan) semurah mungkin , dan mengambil untuk setinggi atau sebanyak mungkin . Kalau kamu memaka prinsip semacam ini , alih alih mengambil untung dapat bertahan dalam menghadapi kerasnya persaingan , kalian malah akan ditinggal lari oleh pelanggan maupun calon pelanggan kamu . Akan repot jadinya kalu begini .

Kerasnya persaingan harus dihadapi dengan pintar-pintar menyusun strategi dalam berbisnis , kamu jelas tidak mungkin memakai prinsip ekonomi dalam neghadapi kerasnya persaingan , kamu mesti harus memakai prinsip kerasnya persaingan itu sendiri , yaitu ; mengambil barang (kualakan) semurah mungkin dan mengambil utung seminim mungkin ! itulah teori prinsip persaingan ! Lebih penting laku , punya banyak pelanggan-walau untung sedikit . Bukankah kamu tahu pepatah mengatakan demikian sedikit-demi sedikit lama-lama menjadi bukit ?

Inilah salah satu solusi jitu lama menghadapi kerasnya persaingan . Persoalan tentang bagaiman cara menaikkan harga itu adalah persoalan yang gampang dan ringan , hal yang lebih sulit lagi adalah bagaimana cara kamu mencari pelanggan . Semua ini bergantung dari bagaiman sikap kamu dalam melayani pelanggan hingga mereka bisa menjadi pelanggan-pelanggan yang setia pada kamu . Pada kesempatan ini , saya sengaja tidka akan membahas bagaimana cara dan strategi untuk menarik pelanggan . Barangkali di lain kesempatan saya akan banyak membahas persoalan ini lebih dalam lagi .
Saya akan mengatakan kalau sesungguhnya binsis ritel ini teramat banyak sekali ragamnya . Kamu bisa terjun dalam bisnis apa saja yang kamu inginkan . Berjualan pulsa dan hp second itu hanyalah sebatas contoh . Tentunya , Kalian dapat lebih bijak dan ebih tahu situasi , kondisi , lingkungan disekitar kalian berikut segala keterbatasan –keterbatasan yang kamu miliki . Setelah itu ,kamu mungkin bisa lebih memutuskan keinginan terjun dalam bisnis apa yang sekiranya tepat dan pas untuk anda . Misalnya saja , kamu bisa memilih untuk berbisnis menjual buku , pakaian , alat-alat kecantikan , makanan, barang elektronik , dan lain sebagainya.

Satu hal lain yang perlu kamu perhatikan disini adalah kamu harus memperhatikan apa yang dibutukan oleh orang-orang di sekitar kamu . Jangan hanya terpaku dalam bisnis pulsa dan hp second yang telah saya jelaskan di atas , Kamu bisa pula berjualan kebutuhan-kebutuhan pokok yang hasilnya pun ternyata juga tidak kalah menggiurkan bila dibanding dengan berjualan pulsa dan hp second . Apalagi ,pemain dalam bisnis ritel ini terhitung masih agak jarang .Coba perhatikan kebutuhan-kebutuhan pokok dari teman-teman atau orang-orang di sekitar kamu ,tetangga-tetangga kalian atau rekan-rekan kolega kalian yang lainnya . Apakah mereka memerlukan misalnya , odol , sikat gigi ,sabun , sampo, gula, kopi, majalah, kotan ,tabloid, sepatu, sandal ,pakaian, alat-alat kosmetik ,beras,peralatan dapur, dan seterusnya .

Dari sini ,kamu bisa mulai membidik peluang bisnis yang ada . Dari lingkungan yang sudah ada kenal terlebih dulu inilah keinginan kamu mulai merintis bisnis kecil-keclilan . Walaupun itu hanya bisnis kecil-kecilan , walau itu masih beroperasi si seputar kampus atau tempat tinggal kamu , namun hal ini jauh lebih baik daripada kamu hanya duduk ongakang-ongkang kaki menunggu kiriman uang dari orang tua !

Torehan kisah anak jalanan


Kunjungan saya ke rumah sahabat yang berada di wilayah Jakarta barat,tepatnya di kreo, adalah sebuah perjalanan hidup yang takkan terlupakan dalam memori saya.Kunjungan itu mempunyai nilai tersendiri bagi pengalaman hidupa saya,karena dari situ saya banyak mengambil pelajaran yang sungguh berharga.

Pelajaran yang dapat saya ambil adalah saya jadi mengenal lebih banyak karakter anak2 jalanan,mereka rata2 memiliki jiwa solidaritas yang tinggi,walaupun kepada orang yang baru dikenalnya.Kemudian saya pun menjadi tahu tentang maksud dan arti hidup yang sesungguhnya

The story is begin :

Sesampainya saya kerumah sobat lama saya,maka saya disambut dengan gembira olehnya,karena sudah lama tidak bertemu,kami pun saling bersalaman dan berpelukan,kemudian saya pun di persilahkan masuk kedalam rumahnya,waktu itu dia masih tinggal bersama orangtua nya dan belum menikah.Bertanya tentang pengalaman masing2,apa saja yang di kerjakan belakangan ini,kami pun bercerita masing2 tentang bla..bla..bla.

Setelah ngobrol ngalor-ngidul,teman saya bilang bahwa dia punya teman baru yang asyik orangnya,dia seorang anak jalanan,tetapi rajin ibadah.Mendengar panjang-lebar ceritanya,saya begitu tertarik dan antusias ingin mengenal lebih jauh dengan teman barunya,maka kami pun berangkat ke tempat teman barunya itu,karena waktu itu adalah siang hari,maka saya diajak ke tempat tongkrongan nya,bukan ke kontrakannya,karena teman baru nya adalah pengamen jalanan.

Setelah izin pamit dengan orangtua teman saya,kami pun berangkat ke tempat teman baru nya menggunakan sepeda motor.Ternyata cukup jauh juga tempatnya dari rumah teman saya,hmm..saya dibawah ke arah GOR bulungan dekat Blok-M,dan disitulah kata teman saya dia biasa nongkrong dengan teman2nya.

Sampai di bulungan ternyata tepat waktu ashar,akhirnya kami pun beranjak menuju masjid yang berada di dalam komplek PLN bulungan,saya perhatikan banyak pengamen2 yang melaksanakan sholat di masjid itu.Selesai melaksanakan sholat ashar,maka diadakan ta’lim,ada satu orang yang membacakan buku ta’lim tentang fadhilah sholat (keutamaan2 sholat),teman saya berbisik,itu si mulyadi teman baru ane yang membacakan buku ta’lim tersebut,saya hanya berkata owh..sambil mengangguk kecil.

Selesai ta’lim kami pun saling bersalaman satu sama lain,dan terakhir kami pun bersalaman dengan pembaca ta’lim tadi,yaitu mulyadi.Kenalin mul,temen ane,kata teman saya,mulyadi pun tersenyum dan menjulurkan tangannya kepada saya,kemudian berkata..mulyadi,saya pun membalas..anwar,kita sama2 tersenyum.

Teman saya lalu berkata,ini war penggerak pengamen2 jalanan disekitar sini,namanya mulyadi,saya pun hanya bisa berkata hmm..tapi mulyadi menyahut perkataan teman saya,saya bukan penggerak,tapi hanya mengingatkan dan mengarahkan mereka agar kembali kejalan Alloh,hidup dijalanan sangat keras,tapi kekerasan akan menjadi lembut jika tertanam keimanan yang kuat dalam diri anak2 jalanan,hari ini banyak konotasi miring terhadap anak2 jalanan,khususnya para pengamen,orang2 selalu menganggap bahwa duit yang didapat dari mengamen hanya buat hal2 yang negatif seperti narkoba,judi,dsb.Nah..dengan ditanamkan nilai2 iman kedalam jiwa mereka,maka sekarang prinsip mereka mencari duit dan mendapatkan duit hanya untuk ibadah kepada Alloh Swt,meskipun profesi pengamen ini abu2,antara halal dan haram,tapi karena mereka tidak ada pekerjaan lain atau tidak punya keahlian lain,maka dengan terpaksa pekerjaan ini mereka lakoni,daripada merampok atau mencuri.Begitulah penjelasan mulyadi mengenai pengamen jalanan yang ada di bulungan,saya hanya bias berucap..owh..begitu..sambil menyimak dengan sangat antusias..


Berikut ini saya ulas tentang potret anak2 jalanan di Indonesia :

Pemerintah itu seharusnya memikirkan,bukan malah menghancurkan mereka.Mereka tidak mempunyai rumah,mereka bekerja di jalanan,dan ada 1.7 juta di antaranya berada di jalanan.Inilah kehidupan mereka,satu di antara tujuh anak jalanan memiliki sejarah STD’s (Sexually Transmitted Diseases).Jumlah anak jalanan terus meningkat.Hari2 mereka penuh dengan perjuangan,mereka terus berjuang ketika seseorang ingin memperkosanya,dan mereka harus melawan ketika polisi mencoba mengambilnya.

mereka tidak mendapatkan perawatan medis, uang atau tempat penampungan,malah ditinju atau ditendang oleh polisi dan penjaga keamanan.Telah menjadi aktifitas yang rutin bangun di pagi hari bagi anak2 jalanan.Sebagian besar telah meninggalkan rumah karena penyalahgunaan,banyak orang tua mereka adalah single parent,yang mengharuskan mereka untuk bekerja,supaya meringankan beban orangtua mereka.

12 juta dari mereka hidup di kota, ibukota jakarta yang padat . 5.000 dari mereka mencari nafkah semi-legal dengan menjadi pengamen di bus.

Kategori:Kehidupanku

Kejujuran Anak Penjual Tisue Jalanan



Siang ini, tanpa sengaja, saya bertemu dua manusia super. Mereka makhluk-makhluk kecil, kurus, kumal berbasuh keringat. Tepatnya di atas jembatan penyeberangan jalan, dua sosok kecil berumur kira-kira delapan tahun menjajakan tissue dengan wadah kantong plastik hitam. Saat menyeberang untuk makan siang mereka menawari saya tissue di ujung jembatan, dengan keangkuhan khas penduduk Jakarta saya hanya mengangkat tangan lebar-lebar tanpa tersenyum yang dibalas dengan sopannya oleh mereka dengan ucapan, “Terima kasih Oom!” Saya masih tak menyadari kemuliaan mereka dan cuma mulai membuka sedikit senyum seraya mengangguk ke arah mereka.

Kaki-kaki kecil mereka menjelajah lajur lain di atas jembatan, menyapa seorang laki laki lain dengan tetap berpolah seorang anak kecil yang penuh keceriaan, laki-laki itu pun menolak dengan gaya yang sama dengan saya, lagi-lagi sayup-sayup saya mendengar ucapan terima kasih dari mulut kecil mereka. Kantong hitam tempat stok tissue dagangan mereka tetap teronggok di sudut jembatan tertabrak derai angin Jakarta. Saya melewatinya dengan lirikan kearah dalam kantong itu, dua pertiga terisi tissue putih berbalut plastik transparan.

Setengah jam kemudian saya melewati tempat yang sama dan mendapati mereka tengah mendapatkan pembeli seorang wanita, senyum di wajah mereka terlihat berkembang seolah memecah mendung yang sedang menggayuti langit yang mendung.

“Terima kasih ya mbak … semuanya dua ribu lima ratus rupiah!” tukas mereka, tak lama si wanita merogoh tasnya dan mengeluarkan uang sejumlah sepuluh ribu rupiah.

“Maaf, nggak ada kembaliannya … ada uang pas nggak mbak?” mereka menyodorkan kembali uang tersebut. Si wanita menggeleng, lalu dengan sigapnya anak yang bertubuh lebih kecil menghampiri saya yang tengah mengamati mereka bertiga pada jarak empat meter.

“Oom boleh tukar uang nggak, receh sepuluh ribuan?” suaranya mengingatkan kepada anak lelaki saya yang seusia mereka. Sedikit terhenyak saya merogoh saku celana dan hanya menemukan uang sisa kembalian food court sebesar empat ribu rupiah. “Nggak punya!”, tukas saya. Lalu tak lama si wanita berkata “Ambil saja kembaliannya, dik!” sambil berbalik badan dan meneruskan langkahnya ke arah ujung sebelah timur.

Anak ini terkesiap, ia menyambar uang empat ribuan saya dan menukarnya dengan uang sepuluh ribuan tersebut dan meletakkannya kegenggaman saya yang masih tetap berhenti, lalu ia mengejar wanita tersebut untuk memberikan uang empat ribu rupiah tadi. Si wanita kaget, setengah berteriak ia bilang “Sudah buat kamu saja, nggak apa..apa ambil saja!”, namun mereka berkeras mengembalikan uang tersebut. “Maaf mbak, cuma ada empat ribu, nanti kalau lewat sini lagi saya kembalikan !”

Akhirnya uang itu diterima si wanita karena si kecil pergi meninggalkannya. Tinggallah episode saya dan mereka. Uang sepuluh ribu digenggaman saya tentu bukan sepenuhnya milik saya. Mereka menghampiri saya dan berujar “Om, bisa tunggu ya, saya ke bawah dulu untuk tukar uang ke tukang ojek!”

“Eeh … nggak usah … nggak usah … biar aja … nih!” saya kasih uang itu ke si kecil, ia menerimanya, tapi terus berlari ke bawah jembatan menuruni tangga yang cukup curam menuju ke kumpulan tukang ojek. Saya hendak meneruskan langkah tapi dihentikan oleh anak yang satunya, “Nanti dulu Om, biar ditukar dulu … sebentar.”

“Nggak apa apa, itu buat kalian” lanjut saya. “Jangan … jangan oom, itu uang oom sama mbak yang tadi juga” anak itu bersikeras. “Sudah … saya ikhlas, mbak tadi juga pasti ikhlas !”, saya berusaha membargain, namun ia menghalangi saya sejenak dan berlari ke ujung jembatan berteriak memanggil temannya untuk segera cepat.

Secepat kilat juga ia meraih kantong plastik hitamnya dan berlari ke arah saya. “Ini deh om, kalau kelamaan, maaf ..”. Ia memberi saya delapan pack tissue. “Buat apa?”, saya terbengong “Habis teman saya lama sih oom, maaf, tukar pakai tissue aja dulu”. Walau dikembalikan ia tetap menolak.

Saya tatap wajahnya, perasaan bersalah muncul pada rona mukanya. Saya kalah set, ia tetap kukuh menutup rapat tas plastik hitam tissuenya. Beberapa saat saya mematung di sana, sampai si kecil telah kembali dengan genggaman uang receh sepuluh ribu, dan mengambil tissue dari tangan saya serta memberikan uang empat ribu rupiah. “Terima kasih Om!”..mereka kembali ke ujung jembatan sambil sayup sayup terdengar percakapan, “Duit mbak tadi gimana ..?” suara kecil yang lain menyahut, “Lu hafal kan orangnya, kali aja ketemu lagi ntar kita kasihin …….”.

Percakapan itu sayup sayup menghilang, saya terhenyak dan kembali ke kantor dengan seribu perasaan. Tuhan, hari ini saya belajar dari dua manusia super, kekuatan kepribadian mereka menaklukan kota besar membuat saya trenyuh, mereka berbalut baju lusuh tapi hati dan kemuliaannya sehalus sutra, mereka tahu hak mereka dan hak orang lain, mereka berusaha tak meminta minta dengan berdagang tissue.

Dua anak kecil yang bahkan belum balig, memiliki kemuliaan di umur mereka yang begitu belia. Kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana. Apa yang bukan milik kita, pantang untuk kita ambil.

Kategori:Aksi Solidaritas

Jangan pernah meniru adegan dalam cerita DOSA!!!


Pacaran emang sesuatu yang mengasyikkan dalam hidup.. ketika sedang dimabuk asmara.. kita bisa melakukan segalanya untuk mencapai kata kebahagiaan.. semua hal kita coba saat dimabuk cinta. Baik itu hal yang buruk atau hal yang baik. Tapi apa jadinya kalo kita melakukan hal yang buruk????

Hm.. hal buruk dalam pacaran??? Semua orang pasti pernah melakukan hal buruk. Hal-hal yang dilarang agama.. hal-hal yang nggak seharusnya mereka lakukan semasa mereka pacaran.. hal buruk yang dimaksud disini yakni Free sex. Mereka tahu dan sadar kalo perbuatan tersebut melanggar norma-norma yang ada.. tapi masih saja mereka melakukan.. terkadang aku bingung.. kenapa mereka dengan gampangnya melakukan itu.. banyak cerita yang aku dengar dari orang-orang.. kalo ternyata Free sex itu udah jadi hal yang nggak tabu lagi di mata remaja.. banyak pelajar yang akhirnya hamil di luar nikah karena perbuatan Free sex.. n akhirnya mereka nggak bisa nerusin sekolah mereka karena perut yang membuncit. Dan pihak yang paling dirugikan dari peristiwa ini yaitu dari pihak cewek.. saat tau dirinya hamil.. mereka hanya bisa nangis.. itu mungkin buat orang yang menyesali perbuatannya.. atau malah yang lebih parah, mereka ngegugurin kandungan mereka.. astaugfirullah…

Seorang dokter kandungan di dekat rumahku, sebut saja dokter B (nama disamarkan..) pernah bercerita.. ada seorang keluarga yang datang ke tempat praktek dokter B. Seorang Ibu n bapak bersama dengan seorang gadis yang masih berusia belasan tahun. Sang ibu pun mengeluhkan kondisi putrinya saat itu..
“dok.. anak saya beberapa minggu ini selalu sakit perut.. kami ingin memeriksakan dia..” keluh sang Ibu.
Si dokter yang udah berpengalaman itu pun mengecek kondisi putri Ibu itu. dokter itu sudah menduga kalo putri Ibu tersebut sedang hamil.. saaT si Dokter memeriksa miss V si anak gadis itu.. ternyata bagian miss V itu udah jebol n bolong besar.. alias udah pernah dimasukin sesuatu yang ternyata….penis!! dokter pun bertanya pada si gadis.. apakah ia pernah melakukan hubungan badan bersama seseorang.. gadis itu menampiknya. Ia tetep kekeh mengatakan dirinya nggak pernah melakukan hubungan badan. Dokter pun terus menanyakannya dengan sabar.. saat sang dokter memberitahukan bahwa miss V nya udah jebol.. si gadis lantas menangis n mengakui bahwa dirinya pernah melakukannya. Akhirnya dengan berat hati sang dokter memberitahukan tentang kehamilan Putrinya itu yang sudah menginjak 3 bulan. Sang ibu tidak mempercayainya. Karena yang ia tahu putri kesayangannya itu tidak pernah berpacaran.. ck ck ck… kalo udah kayak begini kan orang tua ngerasa kecolongan karena nggak bisa jaga buah hatinya dengan baik.. anak yang ia harapkan bisa menjadi kebanggaan malah memberinya aib.. huft..

Masih banyak juga cerita dari dokter tentang kehamilan-kehamilan yang terjadi di luar nikah.. itu tadi seorang dokter yang bercerita.. n sekarang ada seseorang yang akan bercerita.. seorang cowok yang mengaku kalo dirinya pernah melakukan Free sex. Bahkan ia dijuluki sebagai PK.. alias penjahat kelamin. Sebenernya dia nggak mau dijuluki PK.. tapi perbuatannya itu yang ngebuat dia ngedapetin gelar PK. Awal kejadian dia ngelakuin Free sex itu saat ia bersama kekasihnya sedang asyik berpacaran.. situasi n tempat yang mendukung ngebuat mereka berdua hanyut dalam belenggu setan yang bisa ngerusak masa depan mereka.. bermula dari memegang tangan.. kemudian mulai mencium.. merasa masih kurang puas akhirnya dia mulai meraba bagian-bagian tertentu yang sebenernya haram untuk mereka. Setan masih aja terus menggerogoti pikiran n hati mereka.. akhirnya mereka pun melakukan Free sex. Saat pertama kali ngelakuin itu mungkin masih takut-takut.. tapI kenyataanya mereka keterusan.. hingga akhirnya si cewek hamil. Bukan sebuah pernikahan yang mereka lakukan melainkan mereka menggugurkan janin itu.. udah Free sex masih aborsi.. huft.. dosa berkali lipat tuh..

Ada juga yang bercerita mereka sengaja melakukan Free sex ama cewek cuman pingin ngerusak kehidupan si cewek.. karena dendam akhirnya gitu deh.. ada juga yang ngelakuin Free sex cuman having fun aja.. misalnya memakai jasa para kupu-kupu malam untuk muasin napsu mereka..

Itu tadi cerita dari cowok.. kalo cewek… mereka cenderung menutupi kejadian Free sex yang mereka lakukan.. berbeda ama cowok yang nggak pernah malu bercerita tentang hal itu. malahan mereka bangga n mengakui dengan jujur pernah ngelakuin Free sex..( nggak semua cowok tapi.. ini cuman beberapa aja). Semua argumen keluar dari bibir manis cewek-cewek. Ada yang mengatakan mereka ngelakuin itu karena emang pengen n udah napsu.. busyeett daah.. ada juga yang terpaksa ngelakuin itu karena desakan dari sang pacar.. misalnya nih, kalo mereka nggak mau ngelayanin si pacar.. itu tandanya mereka nggak sayang ama pacar mereka.. akhirnya mereka pun menuruti kemauan si cewek. Ada juga yang ngelakuin itu karena janji si pacar yang akan menikahi mereka.. hmm. Bookist banget ntuh.. padahal kalo emang si cowok bakalan nikahin si cewek.. kenapa mereka nggak nikah aja dulu.. baru deh ngelakuin itu. mau siang mau malem nggak bakalan ada yang ngelarang n nggak akan dosa. Terkadang.. gombalan dari cowok-cowok mampu ngebuat si cewek klepek-klepek n akhirnya mau ngelakuin apa aja demi si cowok. Apalagi kalo situasi n kondisinya udah ngedukung banget buat ngelakuin perbuatan tercela itu.. n saat ditanya apakah mereka akan melakukannya lagi?? Cewek cewek pun berbeda-beda alesannya.. si A mengatakan ia nggak mau ngelakuin lagi karena udah trauma kejadian kayak gitu.. di saat ia hamil ternyata si cowok nggak mau bertanggung jawab. Si B pun beralasan mereka akan ngelakuinnya lagi.. karena mereka udah ngerasa nggak suci lagi.. jadinya mereka semakin ngerusak diri mereka sendiri dengan cara melakukan Free sex untuk yang kedua atau bahkan kesekian kalinya.. si C pun beragumen yang cukup mengejutkan.. aku bunuh tuh cowok!! Ya ampunn… sereeeeeeeeeemm..

Ngelakuin Free sex itu bukan cuman cowok aja yang harus disalahkan kalo ada kejadian-kejadian yang nggak diinginkan. Tapi dari pihak cewek juga harus disalahkan. Kalo emang mereka nggak pengen ada kejadian yang negbuat mereka malu.. atau dikucilkan dari masyarakat.. kenapa mereka mau ngelakuin itu?? terpaksa.. having fun… atau mengaku karena cinta akhirnya ngelakuin itu?? hmm.. itu semua cuman alibi aja.. sedangkan buat pihak cowok.. kalo emang sayang n cinta banget ama si cewek.. cowok- cowok bakalan ngejaga miss V para cewek biar nggak jebol.. bakalan ngejaga sampe malam pernikahan.. Kalo pun ingin ngejebolin.. kenapa nggak nikahin cewek aja… n nggak ada satupun arugumen buat beralasan mau ngelakuin Free sex. Karena Free sex bisa ngerusak masa depan kita sebagai penerus bangsa..

Semakin hari kehidupan semakin menakutkan.. kita harus pintar memilah-milah bagian mana yang harus diteladani n di contoh.. n bagian mana yang harus dihindari.. hanya iman yang kuat yang bisa menghindarkan kita dari perbuatan seperti itu. mendekatkan diri pada Tuhan Yang menciptakan kita.. insyaallah bisa menghindarkan diri kita agar tak terjerumus di belenggu kehidupan gelap….

N semoga kita bisa menjaga diri kita di zaman yang udah jauh dari kata keimanan ini… amiiiienn..

Kategori:Gaya Hidup

Seribu tak keluar , Gopek pun berat



Siapa yang tidak merasa iba melihat seorang kakek buta dan lusuh yang berjalan dengan tangan menumpang di bahu anaknya yang masih kecil di bawah teriknya matahari? Atau jatuh hati dan tak tega rasanya melihat seorang ibu yang tengah menggendong seorang bayi yang terus menjerit-jerit mungkin karena lapar atau perutnya sakit karena terus diterpa angin? Sekeping uang logam 500 pasti langsung meluncur dari kantong celana atau saku baju. Eits, namun bagi sejumlah orang, uang logam 500 itu belum tentu dengan gampangnya keluar. Kenapa ya? Uang itu memang betul-betul berat? Ataukah ada berjuta alasan yang memberatkan?

Masalah pengemis adalah masalah yang sangat pelik dan tak akan ada habisnya serta solusinyapun tak akan pernah bisa ditemukan. Lantas, apakah kita harus berpangku tangan dan membiarkannya tak terpecahkan? Pertama, mari kita coba tinjau apa alasan mereka menjadi seorang pengemis. Sudah pasti karena kecacatan yang disandang, membuat mereka tidak dapat menjalani pekerjaan layaknya orang normal, dan juga tidak ada sanak keluarga yang menanggung biaya hidupnya. Menjadi pengemis adalah solusi bagi mereka.

Itu alasan yang pertama. Alasan kedua adalah tidak mampu membayar uang sekolah yang semakin hari semakin melejit saja. Ujung-ujungnya, para anak tak berdosa itu disuruh mengemis saja.Nah, alasan ketiga ini, adalah alasan yang kebanyakan para pengemis gunakan yaitu terpaksa. Terpaksa karena keadaan? Ataukah ada pihak-pihak tidak betanggung jawab yang memaksa mereka dengan cara mengkoordinir dalam satu komunitas pengemis dimana mereka diharuskan menyetor sejumlah uang penghasilan pada hari tersebut.

Dan masih banyak lagi alasan. Tapi satu alasan yang sebenarnya merupakan akar dari semua permasalahan ngemis-mengemis ini, yaitu kemiskinan! Miskin materi, pendidikan, dan juga usaha. Terbatasnya pendidikan membuat mereka terbatas pula dalam mencari mata pencaharian. Wong, sekolah aja nggak, gimana mau kerja? Miskin usaha? Hal ini tidak jauh dari soal pendidikan. Terbatasnya pendidikan, berarti terbatasnya kemampuan mereka untuk mengasah akal sehat bahwa mencari uang tak harus berujung dengan menengadahkan tangan pada orang lain.

Tetapi sebenarnya selain faktor-faktor di atas, kitapun menjadi “pendukung” keputusan mereka untuk mengemis tanpa kita sadari. Beberapa diantara kita, pastilah ada yang tergerak hatinya untuk memberikan uang receh begitu melihat mereka kehujanan, belum lagi harus menggendong bayi yang terus menangis, sementara kita asyik mendengar alunan musik di dalam mobil. Nah, tindakan kita yang “tergerak” itulah yang memicu mereka untuk tetap mengemis. Kok bisa? Ya, sekali menengadahkan tangan, ditolak satu tangan, masih ada tangan yang lain kok yang mau menyodorkan si gopek itu. Jadi, mereka betah-betah saja mengemis.

Anda pasti bingung kan, harus bagaimana menghadapi orang-orang tersebut yang setiap hari “bergentayangan” di jalanan? Kisah seorang pengemis ini mungkin dapat Anda jadikan bahan pertimbangan.

Adalah seorang pengemis asal Madura yang tak mau disebutkan nama aslinya. Selama berpuluh-puluh tahun ia menjadi seorang pengemis. Namun kini ia sudah “pensiun”. Apa alasannya? Penghasilan sekitar Rp 6-9 juta perbulan sudah dapat ia kantongi dari 54 anak buah (pengemis) yang ia kelola. Bukan hanya itu, sebuah Honda CRV kinclong keluaran 2004, dua buah sepeda motor Honda Supra Fit, dan bahkan sebuah rumah di kawasan Surabaya Barat yang dibangun di atas lahan seluas 400 meter persegi.

Si pengemis sukses yang bernama samaran Cak To itu, tumbuh di keluarga pengemis juga. Awalnya ia diajak mengemis oleh ibunya. Bakat menjadi “bos” pengemis terlihat ketika hasil ia dan ibunya mengemis dirampas oleh preman. Cak To maju melawan para preman itu demi mempertahankan uangnya. Pengalaman pahit tak cukup disitu. Razia oleh petugas Satpol PP membuatnya terus meningkatkan “ilmu” dalam cara berbicara ketika menghadapi mereka, sehingga membuat Cak To “senior” dalam hal per-mengemis-an.

Setelah menjadi bos, ia sering merekrut penduduk sekitar yang sedang gagal panen, lalu dididik untuk menjadi pengemis yang baik. Selain itu, penghasilannya perbulan yang tidak main-main itu, sebagian ia amalkan ke masjid dan musholla setempat. Ia adalah donatur tetap.

Contoh kisah di atas bukanlah saya maksudkan untuk dijadikan referensi profesi (yang benar saja), dan juga bukan untuk mendiskreditkan pengemis. Kita tidak akan pernah bisa membedakan mana pengemis yang betul-betul miskin papa, mana yang hanya pura-pura karena malas bekerja. Namun, pada dasarnya menjadi pengemis tidak dapat menjadi keputusan seseorang untuk menghidupi keluarga. Masih banyak profesi lain yang tidak harus menengadahkan tangan pada orang lain, mengharapkan belas kasihan dan sekeping uang logam.

Bila Anda memang bermaksud untuk beramal, berbagi rejeki yang berlebih pada yang kurang mampu, Anda bisa salurkan lewat lembaga-lembaga yang sudah jelas seperti Badan Amal dan Zakat, panti asuhan, atau program-program orang tua asuh untuk membantu biaya pendidikan anak-anak terlantar dan tidak mampu. Atau, kalau Anda ingin uang yang disumbangkan sampai langsung ke tangan mereka yang tidak mampu, Anda bisa “tengok” kanan-kiri di sekitar kawasan tempat tinggal, dan carilah tetangga yang betul-betul hidup di bawah garis kemiskinan.

Beramal tidak perlu susah-susah sampai Anda harus menyelenggarakan konser amal misalnya. Beramal dapat mulai dilakukan dari orang yang terdekat terlebih dulu. Bantulah sesuai isi kocek Anda. Intinya meringankan beban, bukan membantu sepenuhnya. Karena membantu sepenuhnya sama saja tidak ada artinya. Mereka yang dibantu nanti malah enak-enakan tidak ada usaha untuk meningkatkan taraf hidupnya. Kalau sudah begitu, apa bedanya dengan memberi gopek-an pada pengemis tadi?

Semua memang kembali pada diri kita masing-masing. Selamat merenung, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua

Kategori:Gaya Hidup

Casting, Jigging, Popping dan Trolling adalah Hiponim dari Mancing




Jika kita berbicara tentang mancing, otomatis yang tersirat di benak kita adalah memasang umpan (baik itu umpan hidup atau umpan yang sudah mati) di kail dan melemparkannya di sungai atau laut yang kira-kira berpotensi untuk dimakan ikan. Dibalik semua itu, masih ada banyak hal yang sangat luas untuk dibahas, seperti halnya fisherman dan angler. Perbedaan mendasar antara fisherman dan angler adalah peralatan yang digunakan dan juga teknik yang digunakannya saat berburu ikan.

Fisherman cenderung menuju ke peralatan yang cukup sederhana, joran, senar dan kail dengan teknik seperti yang telah dijelaskan di awal kalimat. Sedangkan angler, sedikit lebih ruwet, angler sendiri di ambil dari kata angling fish, yaitu salah satu ikan dari perairan laut dalam. Angler adalah pemancing yang menggunakan rod atau joran, senar, reel dan juga umpan buatan yang disebut dengan lure (memiliki bentuk menyerupai ikan dan lebih seperti mainan). Teknik yang biasanya digunakan adalah Casting, Jigging, Popping dan Trolling yang merupakan bagian dari salah satu tehnik dalam memancing.

Dimulai dari teknik casting, Casting merupakan salah satu teknik memancing dengan cara melempar dan menarik kembali, dimulai dengan melempar lure, retrieving atau menggulungnya dengan reel sambil memainkannya sesuai dengan tipe lure yang digunakan. Ini dilakukan terus menerus hingga lure tersebut disambar oleh sang predator air. Peralatan yang digunakan untuk casting adalah, Joran casting (memiliki tingkat kelenturan yang sangat tinggi), reel baitcasting (bisa mengatur kecepatan retrieving dan spool saat melempar dan menarik lure), dan otomatis yang terakhir adalah lure itu sendiri.

Casting cenderung digunakan untuk memancing di sungai dengan target ikan-ikan predator seperti; hampala, toman, gabus, dan sejenisnya. Lure-lure yang digunakan untuk casting adalah; Stickbait, Minnow, Spoon, Spinner, Pencil, Froggie, Casper, dan masih banyak lainnya. Tiap-tiap lure mempunyai action (gerakan umpan ketika dimainkan di air) yang berbeda-beda, dan tentunya tiap lure mempunyai teknik yang berbeda-beda pada saat retrieving.

Teknik mancing yang kedua adalah Jigging. Pada teknik mancing yang ini, tidak serumit teknik casting yang terlalu banyak jenis lure dan cara yang berbeda-beda saat memainkannya. Jigging adalah teknik memancing dengan menjatuhkan lure hingga kedasar laut, dan mulai mengayun-ayunkan joran diimbangi dengan retrieving.

Namun pada saat retrieving, lure tidak digulung hingga ke permukaan, kira-kira sampai di tengah kedalaman laut, spool reel kembali dibuka agar lure kembali kedasar dan mulai memainkan teknik yang sama hingga ada sambaran dari predator perairan laut dalam. Joran pada teknik ini sangat kaku, karena dibutuhkan kekuatan disini untuk mengangkat ikan, reel yang biasa digunakan adalah spinning reel kelas hard action. Dan untuk lurenya itu sendiri jelas sekali menggunakan Metal Jig, sesuai dengan nama tekniknya.

Setelah teknik Jigging masih ada teknik Trolling. Dibandingkan dengan teknik memancing lainnya, teknik ini merupakan teknik memancing dengan peralatan termahal, tidak semua angler bisa merasakan sensasi strike dengan teknik ini. Trolling adalah teknik memancing dengan menenggelamkan lure dan juga disertai dengan jalannya kapal. Teknik ini merupakan teknik mancing termudah, karena angler disini hanya mengulur lure yang terkait pada senar dari joran dengan jarak sekitar 100-200 meter dari kapal, dan membiarkan lure tetap terseret di air yang mengakibatkan gerakan-gerakan akibat perubahan kapal sambil menunggu sambaran ikan.

Mengapa teknik ini merupakan teknik termahal, karena harga joran dan reel khusus trolling harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah untuk kelas medium action, selain itu angler juga harus menyewa kapal untuk bisa melancarkan teknik memancing yang satu ini. Lure yang biasa digunakan untuk teknik ini adalah minnow.

Teknik yang terakhir pada dunia pemancingan adalah Popping. Teknik ini sangat populer saat ini, karena banyak dibahas di media televisi dan juga majalah. Teknik pada popping tidak berbeda jauh dengan Casting, yaitu melempar dan menarik lure secara berulang-ulang hingga mendapatkan sambaran dari sang predator. Pada teknik ini, sang predator dipaksa untuk menyambar popper (lure khusus untuk teknik popping) karena gerakan dan splashnya yang sangat mengganggu teritorinya, jadi sang predator menyambar bukan karena merasa lapar, melainkan karena merasa terusik oleh umpan buatan manusia itu. Teknik ini juga merupakan teknik yang sangat digemari oleh para anglers, dikarenakan mereka bisa menyaksikan langsung sambaran ikan pada popper atau juga yang biasa disebut dengan SENSASI STRIKE!!

Kategori:Gaya Hidup

Shopping Bagian Dari Life Style




Setiap ada moment besar yang sakral pasti ada dua kepentingan yang bermain di sana. Setiap kubu memiliki tujuan khusus. Ambillah contoh menjelang datangnya Lebaran dan Natal pastilah ada sebuah bayangan gelap yang selalu mengikuti( baca menggoda ) bertolak belakang dengan dua moment sakral ini. Dua moment ini yang mengharuskan manusia sebagai umat beragama yang seharusnya mengaktifkan diri giat beribadah dari pada melakukan hal-hal yang tak perlu. Moment sangkral ini yang merupakan hari perayaan umat agama yang harapnya menjadikan kita sebagai manusia yang berkwalitas spiritual tinggi.

Namun sayangnya akhir-akhir ini seiring prilaku perkembangan zaman yang makin capitalist. Moment-moment sakral ini dipakai sebagai peluang oleh bayangan gelap itu, yakni kaum kapitalist. Betapa tidak, moment ini direngut oleh kaum kapitalist yang menjadikan dua hari raya ini sebagai komodifikasi yang menarik untuk dijual. Sehingga masyarakat tergoda mengonsumsi produk-produk mereka. Inilah fenomena penyakit konsumerisme yang sekarang menjangkiti orang Indonesia. Menurut Wikipedia Konsumerisme merupakan paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan. Hal tersebut menjadikan manusia menjadi pecandu dari suatu produk, sehingga ketergantungan tersebut tidak dapat atau susah untuk dihilangkan. Sifat konsumtif yang ditimbulkan akan menjadikan penyakit jiwa yang tanpa sadar menjangkit manusia dalam kehidupannya.

Wabah penyakit konsumersime ini sudah kian parah, malahan bisa dikategorikan Kejadian Luar Biasa, tapi sayang tak ada satu pihak mana pun yang berusaha menyembuhkan penyakit konsumerisme ini. Bahkan rezim yang berkuasa pun rupanya sudah dijangkiti lebih dulu, malahan lebih parah, lantaran banyak sekali penyakit berat yang menjangkiti rezim ini. Bisa dikatakan sumbernya berasal dari mereka. Tentu saja pemerintah tak bisa diandalkan, sebaiknya enyahkan saja mereka.

Gejalanya bisa dilihat, setiap menjelang lebaran dan natal, jauh-jauh hari mall-mall dan pusat berbelanjaan dengan gencar memromosikan sale, atau diskont besar-besar. Mereka bekerja sama dengan bank / penerbit credit card, menawarkan paket cicilan dengan bunga 0 % atau bunga kredit yang murah, agar konsumen tertarik membeli produk yang ditawarkan oleh merchant.

Sekali lagi in the name of shoping, pengidap shoopinghollic baru pun melakukan ritual belanja gila-gilaan, menghabiskan uang untuk membeli barang yang belum tentu penting buat mereka. Parahnya target kaum capitalist bukan berhenti pada konsumen yang berpunya, next target yakni anak muda yang mudah diprovokasi.

Solusi yang cerdas bebas dari penyakit konsumerisme adalah pada hati nurani kita, moment hari raya hanya datang setahun sekali, maka gunakanlah untuk beribadah sebaik mungkin, tingkatkan kwalitas spiritual kemudian gunakanlah uangmu dengan bijak. Itulah obat mujarab menyingkirkan penyakit konsumtif.

Kategori:Gaya Hidup

Punk Diantara Kita


Style Punk

Punk merupakan sebuah budaya yang lahir di Negara inggris.. Pada awalnya mula nya , sekelompok punk selalu saling berselisih paham dengan golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk mulai merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah bersatu, karena mempunyai semangat dan visi yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik.

Gerakan sekelompok anak muda yang diawali oleh anak-anak kelas pekerja ini dengan cepat berkembang di Amerika yang mengalami masalah ekonomi dan keuangan yang diawali oleh kemerosotan moral oleh para tokoh politik yang memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Punk berusaha menyindir para penguasa dengan cara cara mereka sendiri, melalui lagu-lagu dengan musik dan lirik yang sederhana namun terkadang kasar, beat yang cepat dan menghentak hentak.

Banyak yang menyalahartikan bahwa punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang merusak citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal.

Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan di kehidupan, seperti potongan rambut yang mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang beranggapan bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker.

Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari sebuah keyakinan ,prinsip mereka hanya “we can do it ourselves”. Penilaian punk dalam mencermati dan menghadapi suatu masalah dapat dilihat lewati lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama sekalipun

Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan we can do it ourselves. Gaya hidup dan pola pikir para pendahulu punk mirip dengan para pendahulu gerakan seni avant-garde, yaitu dandanan nyleneh, mengaburkan batas antara idealisme seni dan kenyataan hidup, memprovokasi audiens secara terang-terangan, menggunakan para penampil (performer) berkualitas rendah dan mereorganisasi (atau mendisorganisasi) secara drastis kemapanan gaya hidup. Para penganut awal kedua aliran tersebut juga meyakini satu hal, bahwa hebohnya penampilan (appearances) harus disertai dengan hebohnya pemikiran (ideas).

Punk identik dengan musiknya. Lagu-lagu punk lebih mirip teriakan protes demonstran terhadap kejamnya dunia. Lirik lagu-lagu punk menceritakan rasa frustrasi, kemarahan, dan kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran serta represi aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat. Akibatnya punk dicap sebagai musik rock n’ roll aliran kiri, sehingga sering tidak mendapat kesempatan untuk tampil di acara televisi. Perusahaan-perusahaan rekaman pun enggan mengorbitkan mereka.

Ada banyak komunitas Punk yang masing-masing punya ciri khas tersendiri seperti Anarcho Punk yang sarat akan kekerasan, Glam Punk yang merupakan para seniman, Crust Punk yang sangat brutal, Hard Core Punk yang terkenal dengan musik bernuansa Punk Rock, Nazi Punk yang memiliki pemahaman Nazi, Queer Core yang merupakan hasil perpecahan dari Hard Core Punk pada tahun 1985, Riot Grrrl yang semua anggotanya wanita, Scum Punk yang mengutamakan kenyamanan, kebersihan, kebaikan moral dan kesehatan, The Oi atau Street Punk ini biasanya terdiri dari para Hooligan yang sering membuat keonaran di mana-mana, terlebih lagi di setiap pertandingan sepak bola, para anggotanya sendiri biasa disebut dengan nama Skinheads.

Anak Punk asli sebenarnya tidak seperti apa yang kita lihat dan kita bayangkan. Mereka hanya sekelompok orang yang mengedepankan kebebasan dan merupakan wujud nyata perlawanan terhadap apa yang terjadi pada negara mereka masing-masing.

Kategori:Gaya Hidup

Clubbing Remaja Masa Kini



Clubbing

1. Pengertian Clubbing
Clubbing merupakan istilah prokem khas anak muda yang berarti suatu dunia malam yang bernuansa kebebasan, ekspresif, modern, teknologis, hedonis, konsumeristik dan metropolis yang menjanjikan segala bentuk kegembiraan sasaat (Perdana, 2004). Melalui clubbing khususnya anak muda merasa menemukan jati diri, disana mereka bisa “berjingkrak-jingkrak” sebebasnya, meneguk alkohol dan narkoba, cekikikan sampai pagi, lalu pulang dalam keadaan teler dan capai. Melalui clubbing mereka bisa menemukan komunitas bergaulnya. Singkatnya clubbing adalah just having fun, sekedar hura-hura dan membutuhkan banyak uang.
Clubbing sudah sangat identik dengan kehidupan masyarakat metropolitan. Tidak hanya menjadi bagian dari gaya hidup, tapi juga menjadi sarana bersosialisasi, bahkan melakukan lobi bisnis. Dulu clubbing selalu diasosiasikan dengan musik menghentak yang dapat membuat orang larut dalam suasana. Seiring perkembangan zaman, clubbing mengalami banyak pergeseran karena tidak semua orang suka musik semacam itu. Pada hakikatnya suasana yang hingar bingar bukan lagi daya tarik utama. Banyak tempat hiburan di Jakarta meninggalkan konsep diskotek dan beralih pada konsep Resto and lounge yang ternyata lebih menarik konsumen usia 25-35 tahun. Kehadiran Resto and lounge yang bertebaran di Jakarta tidak berarti gulung tikarnya beberapa tempat yang benar-benar dirancang bagi yang hobi melantai diiringi musik seorang DJ atau Disc Jockey (www.bintang.com)
Jumlah tempat hiburan malam terus bertambah. Kejenuhan pasar membuat tawaran konsep harus berbeda dengan yang telah beroperasi. HL adalah salah satu tempat clubbing favorit clubbers di Jakarta, pada malam-malam clubbers khususnya ketika discotime dimulai pada jam 11 malam tenpat ini selalu ramai. Para pebisnis entertaiment ini sangat pintar untuk menarik perhatian para clubbers dengan memberikan fasilitas-fasilitas yang beragam yang menjadi trend setter bagi kalangan night society, misalnya dengan membebaskan para wanita biaya cover charge dan membiarkan mereka clubbing sepenuhnya agar kaum wanita yang datang membludak dan kaum pria akan terpancing untuk datang ketempat tersebut. Selain itu dengan memberikan free flow vodka and champagne for ladies all night (memberikan minum vodka dan champgne untuk wanita sepanjang malam), bahkan yang lebih berani adalah menjual program yang berbau sexy, seksual yang menjadi fokus utama (www.popular.maj.com).
Adat dan tradisi masa lalu benar-benar tergeser dengan adanya perkembangan dunia yang semakin pesat. Dengan kecanggihan pengetahuan dan teknologi industrialisme. Bangsa barat berhasil merangsak bangsa-bangsa timur (terutama yang berbaris Islam) dengan produk-produknya yang ditumpangi oleh warna-warna budaya barat yang sangat kontras dengan moralitas dan religiusitas bangsa timur. Misalnya dengan adanya trend fashion yang pamer aurat, dentum musik yang merangsang kelalaian hati terhadap Allah, ajang pergaulan bebas yang memanjakan syahwat setan hingga sarana-sarana teknologis yang membutuhkan solidaritas sosial. Semua produk yang dipromosikan secara massal tersebut sebenarnya merupakan bentuk baru penjajahan neo-kolonisme. Ironisnya, kebanyakan dari kita terutama kaum clubbing sama sekali tidak menyadari ancaman-ancaman moralitas dan martabat dari invasi tersebut, justru memantapkan diri sebagai bagian penyembah dan budak dari penjajahan kapitalisme tersebut yang sesuai dengan ideologi mereka just having fun.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa clubbing merupakan suatu kegiatan untuk datang dan menikmati suasana, suguhan hiburan, makanan dan minuman di tempat-tempat hiburan malam yang bernuansa kebebasan, ekspresif, modern, teknologis, hedonis, konsumeristik dan metropolis yang menjanjikan segala bentuk kegembiraan sesaat.
2. Pelaku Clubbing
Mayoritas para clubbers adalah para generasi muda yang memiliki status sosio-ekonomi yang cukup baik. Ini terlihat dari kebutuhan-kebutuhan material yang menopang aktivitas clubbing yang jelas membutuhkan dana ekstra. Mulai dari pemilihan pakaian yang bermerek, properti, kendaraan, hingga perangkat clubbing itu sendiri (Perdana.2004).
Selain itu menurut Susanto (2001), konsumen atau para pelaku clubbing itu tidak hanya para generasi muda yang notabennya sebagai pelajar dan mahasiswa, tetapi para eksekutif muda, pengusaha-pengusaha sukses, bahkan ibu rumah tangga ada juga yang menjadi para pelaku clubbing.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa para pelaku clubbing itu mayoritas berasal dari para generasi muda, para eksekutif muda, pengusaha-pengusaha sukses dan ibu rumah tangga pun juga ada yang melakukan clubbing.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Clubbing
Kaum clubbers secara logis dalam konteks ini adalah kaum plagiator yang mengimpor secara mentah-mentah gaya hidup dunia barat kedalam kehidupan sosial mereka. Di kalangan para clubbers, ada tiga narasi yang selalu melandasi cara pandang dan perilakunya, yakni gaul, funcy, dan happy dimana kesemuanya berlabuh pada satu narasi besar (grand naration) yakni gensi. Tidak jelas siapa yang mulai melontarkan dan mempopulerkan istilah tersebut, disini Perdana (2004) dalam bukunya yang berjudul “Dugem : ekspresi cinta, seks, dan jati diri” menjelaskan wujud ekspresi dari ketiga narasi tersebut. Hal tersebut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi generasi muda melakukan clubbing. Adapun faktor-faktornya adalah :
a. “Gaul”, istilah “gaul” berasal dari kata baku “bergaul” atau “pergaulan” yaitu sebuah sistem sosial yang terbentuk melalui interaksi, komunikasi dan kontak sosial yang melibatkan lebih dari satu orang. Akan tetapi dalam komunitas clubbing, istilah “gaul” bukan lagi menjadi “media sosialisasi” untuk melengkapi fitrah kemanusiaannya, melainkan kebanyakan telah menjadi “ajang pelampiasan hawa nafsu”. Kebanyakan bentuk “gaul” ini justru menjadi pintu gerbang bagi lahirnya generasi-generasi penganut seks bebas, pecandu narkoba, hingga pelacuran dan penjahat sosial.
b. Funcy, istilah funcy secara aksiologis tanpa memperdebatkan wacana epitemologisnya, istilah funcy selalu berlekatan dengan istilah “gaul”. Pemaknaan funcy selalu dipertautkan dengan bentuk-bentuk eksperimentasi yang tanpa landasan argumentasi yang jelas, sekedar mencari sensasi dan pelampiasan emosi-emosi jiwa yang tidak terkendali. Ini bisa dilihat dari hasil eksperimentasi mereka dalam hal kostum, kendaraan, fisik dan gaya hidup.
c. Happy, istilah happy berasal dari bahasa inggris yang berarti bahagia, selalu bahagia. Dengan “bergaul”, berinteraksi dan membaur dalam warna komunitas “bergaul”nya, kaum remaja merasa menemukan jati diri yang tepat dengan selera dan jiwa mudanya daripada apa yang didapatkan dari lingkungan keluarga. Mereka merasa menemukan kebahagiaan sejati disini yaitu bebas berbuat apa saja, banyak teman, termasuk bebas menyalurkan gelora libido seksualnya. Namun kebahagiaan yang mereka dapatkan adalah kebahagiaan semu.
Clubbing merupakan salah satu gaya hidup di zaman sekarang yang merupakan hasil adopsi dari negara-negara barat. Seseorang melakukan clubbing ada kemungkinan besar karena terinspirasi akan kehidupan para selebritis, orang-orang terkenal, orang-orang yang bekerja di bidang intertainmen dalam memperoleh kesenangan. Clubbing dipandang oleh individu sebagai gaya hidup yang modern. Piliang (2006) menyatakan bahwa individu dalam mengikuti gaya hidup modern dipengaruhi oleh faktor intern dan faktor ekstern.
Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu berhubungan dengan minat dan dorongan seseorang untuk melakukan kegiatan yang diinginkan sesuai dengan perasaan hati. Selain itu, faktor intern individu melakukan clubbing dipengaruhi sikap. Sikap lebih cenderung berhubungan dengan kepribadian individu dalam menentukan suatu fenomena yang ditemui dalam kehidupannya (Piliang, 2006).
Dilanjutkan oleh Piliang (2006) bahwa faktor ektern merupakan faktor di luar individu yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku individu dalam kehidupan sehari-hari. Faktor ekstern ini dibedakan atas faktor keluarga dan faktor lingkungan sosial. Faktor lingkungan keluarga yang kurang harmonis berdampak pada anggota keluarga untuk mencari kesenangan di luar rumah dan clubbing merupakan satu pilihan untuk mencari kesenangan tersebut. Adapun faktor lingkungan sosial merupakan faktor sosial individu dalam kegiatannya sehari-hari. Individu yang memiliki sifat tidak tetap pendiriannya akan mudah terpengaruh oleh keadaan lingkungan sosial, di mana individu melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari. Apabila lingkungan sosial cenderunng dalam kehidupan clubbing, maka ada kemungkinan besar individu tersebut juga masuk dalam lingkungan yang menyenangi gaya hidup clubbing.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi generasi muda untuk melakukan clubbing adalah faktor intern dan ekstern. Faktor intern yang berasal dari individu berhubungan dengan minat, motivasi, dan sikap (untuk hidup funcy dan happy). Adapun faktor ekstern berasal dari lingkungan keluarga dan lingkungan sosial (berhubungan dengan pergaulan individu).

Kategori:Style Anak Muda